Kamis, 15 Mei 2014

MAKALAH -PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN


PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN







Disusun Oleh
Indra Saputra (01121002099)





Jurusan Ekonomi Pembangunan
Universitas Sriwijaya








Pendahuluan
Latar Belakang
Dalam menghadapi persaingan di era global perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efisien dan efektif. Persaingan yang semakin ketat menyebabkan perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan daya saing dalam rangka menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan merupakan salah satu organisasi yang menghimpun orang-orang yang biasa disebut dengan karyawan atau pegawai untuk menjalankan kegiatan rumah tangga produksi perusahaan. Hampir di semua perusahaan mempunyai tujuan yaitu memaksimalkan keuntungan dan nilai bagi perusahaan, dan juga untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik dan karyawan. Karyawan atau pegawai merupakan unsur terpenting dalam menentukan maju mundurnya suatu perusahaan. Untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan karyawan yang sesuai dengan persyaratan dalam perusahaan, dan juga harus mampu menjalankan tugas-tugas yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Kemampuan karyawan tercermin dari kinerja, kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal. Kinerja karyawan tersebut merupakan salah satu modal bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sehingga kinerja karyawan adalah hal yang patut diperhatikan oleh pemimpin perusahaan. Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya untuk mencapai target kerja. Karyawan dapat bekerja dengan baik bila memiliki kinerja yang tinggi sehingga dapat menghasilkan kerja yang baik. Kinerja karyawan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuannya.
Rumusan Masalah
Keberhasilaan suatu perusahaan ditunjang oleh peran dari seorang pemimpin dengan gaya kepemimpinan dalam mempengaruhi bawahannya. Untuk mewujudkan gaya kepemimpinan yang efektif diperlukan pemimpin yang berkualitas dan professional yang mampu memotivasi bawahan agar dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut. Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Dimana gaya pemimpin yang otoriter akan menyebabkan kinerja karyawan terganggu. Sehingga karyawan yang bekerja akan menjadi tertekan dan kurang bersemangat untuk bekerja.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah kepuasan kerja karyawan. Ada beberapa hal yang berhubungan dengan kepuasan kerja karyawan PT.Primissima yang harus mendapat perhatian yaitu masih ditemukannya penempatkan orang yang tidak pada tempatnya yakni tidak sesuai dengan jabatan atau kemampuan kerjanya, kurangnya penghargaan terhadap karyawan yang berkinerja baik dan uang jam lembur terlalu sedikit sehingga beberapa karyawan sering mengambil jam lembur untuk menambah penghasilan mereka. Menurut salah satu pegawai PT.Primissima yaitu bapak Marno menyatakan “Sekitar 5 tahun terakhir ini para karyawan yang berprestasi baik, tidak pernah lagi diberi reward dari pimpinan dan sekarang sudah jarang adanya pemeriksaan kesehatan secara rutin setiap bulan tetapi pemeriksaannya dilakukan sekitar 3-4 bulan sekali seperti pengontrolan THT, paru-paru dan lain-lain”.
Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah faktor lingkungan kerja. Lingkungan kerja juga berperan dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Lingkungan yang  dibina dalam perusahaan primissima diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan, karena dengan lingkungan kerja yang nyaman, aman dan fasilitas karyawan yang terpenuhi akan mendorong karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan optimal. Lingkungan kerja di PT.Primissima yang kurang kondusif dapat dilihat dari: AC di beberapa ruangan ada yang mati, udara di ruang produksi banyak kapas yang beterbangan sehingga karyawan yang bekerja dibagian tersebut harus memakai masker, dibeberapa ruangan masih ada yang pengap sehingga menimbulkan bau, dan sesame karyawan harus memiliki hubungan baik ketika bekerja atau disaat berkomunikasi.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan; mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan; mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan; serta mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan, kepuasan kerja dan lingkungan kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan PT.Primissima di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menurut Hadari Nawawi (2006: 63) adalah “Kinerja dikatakan tinggi apabila suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melampui batas waktu yang disediakan”. Sedangkan menurut Suyadi Prawirosentono (2008: 2) “Kinerja atau dalam bahasa inggris adalah performance”, yaitu hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.
Seperti telah dijelaskan bahwa yang memegang peranan penting dalam suatu organisasi tergantung pada kinerja pegawainya. Agar pegawai dapat bekerja sesuai yang diharapkan, maka dalam diri seorang pegawai harus ditumbuhkan motivasi bekerja untuk meraih segala sesuatu yang diinginkan. Apabila semangat kerja menjadi tinggi maka semua pekerjaan yang dibebankan kepadanya akan lebih cepat dan tepat selesai. Pekerjaan yang dengan cepat dan tepat selesai adalah merupakan suatu prestasi kerja yang baik.

Tinjauan Pustaka
Kata “memimpin” menurut Wahjosumidjo mempunyai arti memberikan bimbingan, menuntun, mengarahkan, dan berjalan di depan (precede). Pemimpin berperilaku untuk membantu organisasi dengan kemampuan maksimal dalam mencapai tujuan (2010: 104).
Kepemimpinan secara umum, merupakan pengaruh, seni atau proses mempengaruhi sekelompok orang, sehingga mereka mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompok yang berarti kemampuan seseorang yang sanggup meyakinkan orang lain dan memotivasi individu-individu supaya bekerjasama dibawah pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan. Sedangkan kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang yang diarahkan untuk pencapaian tujuan bersama atau organisasi (Sobri dkk, 2009:72).
Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang diinginkan oleh sesorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat (Miftah Thoha, 2006: 49). Sedangkan kepemimpinan demokratis adalah pemimpin yang demokratis mendorong kelompok diskusi dan pembuat keputusan, lebih bersikap objektif dari dalam pemberian pujian dan kritik, serta menjadi satu dengan kelompok dalam hal memberikan spirit (2006: 5). Dengan demikian perilaku kepemimpinan akan tercermin dari gaya kepemimpinan yang muncul pada saat memimpin bawahannya. Dalam mempengaruhi kinerja bawahannya diperlukan gaya kepemimpinan yang efektif.
Kepuasan kerja (job statsfaction) adalah keadaan emosional karyawan dimana terjadi ataupun tidak terjadi titik temu antara lain nilai balas jasa kerja karyawan dari perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan ini, baik yang berupa finansial maupun non financial (Susilo Martoyo, 2000: 142). Kepuasan kerja menjadi masalah yang cukup menarik dan penting karena terbukti besar manfaatnya baik bagi kepentingan individu, perusahaan atau organisasi. Bagi individu, penelitian tentang sebab-sebab dan sumber-sumber kepuasan kerja memungkinkan timbulnya usaha-usaha peningkatan kebahagian taraf hidup. Sedangkan bagi perusahaan atau organisasi, penelitian mengenai kepuasan kerja dilakukan dalam rangka usaha peningkatan produksi dan pengurangan biaya melalui perbaikan sikap dan tingkah laku karayawannya (Moh As’ad, 1995: 102).
Kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari lingkungan. Manusia dalam bekerja juga berada dalam suatu lingkungan yang disebut dengan lingkungan kerja. Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan. Menurut Alex Soemadji Nitisemito (2001: 110) “Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan dan dapat mempengaruhi karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan”. Lingkungan kerja yang kondusif akan dapat memberikan rasa aman dan memungkinkan para karyawan/pegawai untuk dapat berkerja optimal. Jika karyawan/pegawai menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka karyawan/pegawai tersebut akan betah di tempat kerjanya untuk melakukan aktivitas sehingga waktu kerja yang dipergunakan secara efektif dan optimis akan menciptakan prestasi kerja karyawan atau pegawai yang tinggi.

Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 17) yang menyatakan bahwa “Penelitian ex-post facto adalah model penelitian tentang variabel yang kejadiannya sudah terjadi sebelum penelitian dilaksanakan”. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah karyawan PT.Primissima sebanyak 977 responden. Pengambilan sampel sebanyak 258 responden dengan teknik proportional random sampling. Metode pengumpulan data berupa angket, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis menggunakan analisis regresi ganda yang sebelumnya dilakukan uji asumsi yaitu uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearitas dan uji heterokedastisitas.

Hasil dan Pembahasan
Dalam penelitian ini terdapat empat variabel yaitu gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan. Untuk mendeskripsikan dan menguji hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dalam penelitian ini, akan disajikan deskripsi data yang meliputi nilai mean (M), median (Me), modus (Mo) dan standar deviasi (SD).

Gaya Kepemimpinan
Data gaya kepemimpinan sebanyak 11 butir pertanyaan dengan responden sebanyak 258 karyawan. Analisis deskripsi data gaya kepemimpinan diperoleh nilai maksimum 37, minimum 19, mean 26,87, median 27, modus 22, standar deviasi 4,389. Setelah dilakukan perhitungan kecenderungan pada variabel gaya kepemimpinan dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
Tabel 1. Distribusi Kecenderungan Gaya Kepemimpinan
No
Kategori
F
Persentase (%)
1
Tinggi
46
17,83
2
Cukup
91
35,27
3
Rendah
90
34,88
4
Kurang
31
12,02
Jumlah
258
100

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi kinerja karyawan mempunyai kategori tinggi sebesar 46 (17,83%), kategori cukup sebesar 91 (35,27%), kategori rendah sebesar 90 (34,88%) dan kategori kurang sebesar 31 (12,02%).
Kepuasan Kerja
Data kepuasan kerja sebanyak 10 butir pertanyaan dengan responden sebanyak 258 karyawan. Analisis deskripsi data kepuasan kerja diperoleh nilai maksimum 35, minimum 18, mean 24,63, median 24, modus 19, standar deviasi 4,038. Setelah dilakukan perhitungan kecenderungan pada variabel kepuasan kerja dapat dilihat pada tabel 2 tersebut. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi kepuasan kerja mempunyai kategori tinggi sebesar 22 (8,52%), kategori cukup sebesar 66 (25,59%), kategori rendah sebesar 89 (34,50%) dan kategori kurang sebesar 81 (31,39%).
Tabel 2. Distribusi Kecenderungan Kepuasan Kerja
No
Kategori
F
Persentase (%)
1
Tinggi
22
8,52
2
Cukup
66
25,59
3
Rendah
89
34,50
4
Kurang
81
31,39
Jumlah
258
100

Lingkungan Kerja
Data lingkungan kerja sebanyak 13 butir pertanyaan dengan responden sebanyak 258  karyawan. Analisis deskripsi data lingkungan kerja diperoleh nilai maksimum 44, minimum 21, mean 31,58, median 31, modus 31, standar deviasi 5,672. Setelah dilakukan perhitungan kecenderungan pada variable lingkungan kerja dapat dilihat pada tabel 3 berikut:
Tabel 3. Distribusi Kecenderungan Lingkungan Kerja
No
Kategori
F
Persentase (%)
1
Tinggi
38
14,73
2
Cukup
70
27,14
3
Rendah
82
31,78
4
Kurang
68
26,35
Jumlah
250
81,00

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi lingkungan kerja mempunyai kategori tinggi sebesar 38 (14,73%), kategori cukup sebesar 70 (27,14%), kategori rendah sebesar 82 (31,78%) dan kategori kurang sebesar 68 (26,35%).
Kinerja Karyawan
Data kinerja karyawan sebanyak 10 butir pertanyaan dengan responden sebanyak 258 karyawan. Analisis deskripsi data kinerja karyawan diperoleh nilai maksimum 33, minimum 17, mean 25,07, median 25, modus 24, standar deviasi 3,636. Setelah dilakukan perhitungan kecenderungan pada variable kinerja karyawan dapat dilihat pada tabel 4 berikut:
Tabel 4. Distribusi Kecenderungan Kinerja Karyawan
No
Kategori
F
Persentase (%)
1
Tinggi
46
17,83
2
Cukup
91
35,27
3
Rendah
90
34,88
4
Kurang
31
12,02
Jumlah
258
100

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi kinerja karyawan mempunyai kategori tinggi sebesar 46 (17,83%), kategori cukup sebesar 91 (35,27%), kategori rendah sebesar 90 (34,88%) dan kategori kurang sebesar 31 (12,02%).
Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji linieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji kolonieritas sudah terpenuhi. Selanjutnya pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi ganda yang bertujuan untuk  membuktikan pengaruh gaya kepemimpinan, kepuasan kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT.Primissima.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Hal ini ditunjukkan nilai thitung sebesar 4,525 dengan nilai sig. 0,000. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) dan koefisien regresi (b1) sebesar 0,210 mempunyai nilai positif, maka dapat  menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan tehadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini dapat membuktikan hipotesis pertama yang dikemukakan dalam penelitian. Dengan adanya pengaruh positif ini, berarti bahwa antara gaya kepemimpinan tehadap kinerja karyawan menunjukkan hubungan yang searah. Artinya semakin baik atau tinggi persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan seorang pimpinan maka semakin banyak yang suka atau menghormati sehingga kinerja yang dimiliki karyawan akan optimal. Variabel gaya kepemimpinan mempengaruhi kinerja karyawan. Besarnya kontribusi yang diberikan variabel gaya kepemimpinan sebesar 6,14%.
Gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini memperkuat teori yang disampaikan Miftah Thoha (2006: 50), bahwa “Kepemimpinan demokratis adalah pemimpin yang demokratis mendorong kelompok diskusi dan pembuat keputusan, lebih bersikap objektif dari dalam pemberian pujian dan kritik, serta menjadi satu dengan kelompok dalam hal memberikan spirit”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kontribusi yang diberikan variabel gaya kepemimpinan sangat rendah yaitu sebesar 6,14%. Dimana pimpinan PT.Primissima kurang memberikan perhatian dan dorongan kepada karyawan, seperti: sekarang sudah jarang adanya pemeriksaan kesehatan secara rutin setiap bulan tetapi pemeriksaannya dilakukan sekitar 3-4 bulan sekali seperti pengontrolan THT, paru-paru dan lain-lain. Pimpinan selalu memberikan dorongan (motivasi) kepada bawahan dan membina setiap staf untuk berkembang secara optimal. Dengan demikian, seorang pimpinan dapat dikatakan sebagai penggerak dari keberhasilan kerja organisasi atau perusahaan.
Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
          Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Hal ini ditunjukkan nilai thitung sebesar 4,976 dengan nilai sig. 0,000. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) dan koefisien regresi (b2) sebesar 0,252 mempunyai nilai positif, maka dapat menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja tehadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini dapat membuktikan hipotesis kedua yang dikemukakan dalam penelitian. Dengan adanya pengaruh positif ini, berarti bahwa antara kepuasan kerja tehadap kinerja karyawan menunjukkan hubungan yang searah. Artinya semakin tinggi kepuasan kerja karyawan maka semakin tinggi pula kinerja karyawan. Variabel kepuasan kerja mempengaruhi kinerja karyawan. Besarnya kontribusi yang diberikan variabel gaya kepemimpinan sebesar 7,62%.
         Kepuasan kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini memperkuat teori yang disampaikan T. Hani Handoko (2000: 193), bahwa “Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka”. Karyawan PT. Primissima belum merasa puas, dimana salah satu karyawan yaitu bapak Marno menyatakan bahwa “Sekitar 5 tahun terakhir ini para karyawan yang berprestasi baik, tidak pernah lagi diberi reward dari pimpinan. Dengan demikian pihak perusahaan harus selalu memperhatikan kepuasan kerja karyawannya seperti pemberian reward (penghargaan) karena kalau karyawannya merasa puas maka yang akan merasa untung adalah perusahaannya itu sendiri. Selain itu karyawan yang merasa puas dalam bekerja senantiasa akan selalu bersikap positif dan selalu mempunyai kreativitas yang tinggi.
Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
          Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Hal ini ditunjukkan nilai thitung sebesar 4,490 dengan nilai sig. 0,000. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) dan koefisien regresi (b3) sebesar 0,161 mempunyai nilai positif, maka dapat menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja tehadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini dapat membuktikan hipotesis ketiga yang dikemukakan dalam penelitian. Dengan adanya pengaruh positif ini, berarti bahwa antara lingkungan kerja tehadap kinerja karyawan menunjukkan hubungan yang searah. Artinya semakin aman, nyaman dan fasilitas karyawan terpenuhi maka semakin optimal/tinggi kinerja karyawan. Variabel lingkungan kerja mempengaruhi kinerja karyawan. Besarnya kontribusi yang diberikan variabel gaya kepemimpinan sebesar 7,08%.
Jadi pihak perusahaan harus lebih selalu menjaga kondisi lingkungan kerja yang aman, nyaman dan fasilitas karyawan terpenuhi. Dimana karyawan/pegawai  akan merasa betah di tempat kerjanya untuk melakukan aktivitas sehingga waktu kerja yang dipergunakan secara efektif dan optimis akan menciptakan prestasi kerja karyawan/pegawai yang tinggi. Dengan demikian Lingkungan perusahaan atau pabrik yang merupakan lingkungan kerja karyawan akan berpengaruh terhadap kinerja seorang karyawan/pegawai.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Lingkungan Kerja secara simultan terhadap Kinerja Karyawan
        Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel gaya kepemimpinan (X1), kepuasan kerja (X2), dan lingkungan kerja (X3) secara simultan terhadap variabel kinerja karyawan (Y), dengan hasil pengujian diperoleh nilai Fhitung sebesar 22,252 dan Ftabel sebesar 2,650. Dengan signifikansi sebesar 0,000 Oleh karena Fhitung > Ftabel (22,252 > 2,650) dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).
Dari pengaruh tersebut diatas ditunjukkan oleh koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,208 atau 20,81% sedangkan sisanya sebesar 79,19% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.


Kesimpulan
1.      Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT.Primissima. Hal ini ditunjukkan oleh nilai thitung > ttabel (4,525 > 1,645) dengan nilai sig. 0,000 (p   < 0,05), maka Ha1 diterima.
2.      Ada pengaruh positif dan signifikan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT.Primissima yang ditunjukkan oleh nilai thitung > ttabel (4,976 > 1,645) dengan nilai sig. 0,000 (p < 0,05), maka Ha2 diterima.
3.      Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT.Primissima yang ditunjukkan thitung > ttabel (4,490 > 1,645) dengan nilai sig. 0,000 (p < 0,05), maka Ha3 diterima.
4.      Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan, kepuasan kerja dan lingkungan kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan PT.Primissima yang ditunjukkan oleh Fhitung sebesar 22,252 yang lebih besar dari Ftabel 2,650 serta nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,208 menunjukkan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan, kepuasan kerja dan lingkungan kerja sebesar 20,81% sedangakan sisanya sebesar 79,19% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.


Saran
1.      Gaya Kepemimpinan
Perlunya meningkatkan peran dari seorang pimpinan dalam meningkatkan kinerja karyawan PT.Primissima. Melihat bahwa gaya kepemimpinan masih dalam kategori rendah dan termasuk gaya kepemimpinan demokratis. Pimpinan PT.Primissima lebih memberikan perhatian kepada karyawannya, seperti perhatian terhadap pemeriksaan kesehatan; pemberian uang lembur untuk karyawan ditambah, pemberian kompensasi dan imbalan sebagai pendorong semangat. Selain itu pimpinan juga harus lebih mengembangkan semangat kebersamaan dan memotivasi pengikutnya untuk bekerja keras.
2.      Kepuasan Kerja
Pihak PT.Primissima sebaiknya lebih memperhatikan terhadap karyawan yang berprestasi baik dengan memberikan reward (penghargaan). Hal ini dapat memotivasi karyawan untuk meningkankan kinerjanya agar lebih baik lagi. Pihak PT.Primissima sebaiknya mengerti apa yang dibutuhkan para karyawan dan mengetahui keinginan-keinginan apa yang membuat karyawan merasa puas sehingga dapat meningkatkan kinerjanya.
3.      Kondisi lingkungan kerja karyawan
Kondisi lingkungan kerja karyawan  perlu ditingkatkan agar lebih kondusif sehingga mampu memberikan suasana kerja yang nyaman dan berdampak positif pada pengembangan kinerja karyawan.

4.      Kinerja Karyawan
Karyawan PT.Primissima perlu meningkatkan kinerja terutama dalam hal mencapai target kerja serta kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan dan sikap kerjasama karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan.


Daftar Pustaka
Alex Soemadji Nitisemito. (2001). Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia
Hadari Nawawi. (2006). Evaluasi dan Manajemen Kinerja di Lingkungan Perusahaan dan Industri. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Miftah Thoha. (2006). Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Moh As’ad. (1995). Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty
Sobri, dkk. (2009). Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta: Multi Pressindo
Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian “Suatu Pendekatan Praktik”. Jakarta: Rineka cipta
Susilo Martoyo. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE
Suyadi Prawirosentono. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia “Kebijakan Kinerja Karyawan”. Yogyakarta: BPFE
T. Hani Handoko. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE
Wahjosumidjo. (2010). Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Parsada

Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia “Teori, Aplikasi dan Penelitian”. Jakarta: Sale
mba Empat

Tidak ada komentar:

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner